Tahukah kalian berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan Republik Indonesia di tahun 2022 bahwa jumlah sampah di Indonesia di dominasi oleh sampah organik sebanyak 40,8%. Kebanyakan orang mengenal pengolahan sampah organik menggunakan metode atau teknik komposting. Komposting sendiri merupakan proses alami mendaur ulang bahan organik, seperti daun dan sisa makanan, menjadi pupuk berharga yang dapat menyuburkan tanah dan tanaman. Saat ini terdapat metode alternatif untuk pengolahan sampah organik khususnya sampah rumah tangga yang dapat diolah secara mudah dan mandiri yang dikenal dengan teknik Eco Enzyme. Awalnya Eco Enzyme di temukan oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang merupakan seorang pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Dr Rosukon Poompanvong melakukan penelitian terkait Eco Enzyme ini selama 30 tahun sejak tahun 1980-an dan diperkenalkan lebih masif dan luas oleh Dr. Joean Oon yang merupakan seorang peneliti Naturophaty dari Penang, Malaysia.
Eco Enzyme biasa juga disebut Garbage Enzymes (GE) adalah cairan yang didapat dari fermentasi sampah dapur, umumnya Eco Enzyme berwarna cokelat muda hingga cokelat tua tergntung pada jenis sisa buah atau sayuran dan jenis gula yang digunakan. Eco Enzyme dapat menjadi pilihan alternatif yang tepat sebagai cairan pembersih serbaguna yang ramah lingkungan pengganti detergen, sabun, sampo, dan cairan pembersih lantai. Eco Enzyme juga bisa bermanfaat untuk sektor pertanian sebagai pupuk organik. Pembuatan cairan Eco Enzyme dapat membantu meminimalisasi sampah organik juga sampah plastik dari kemasan deterjen dan lainnya.
Sisa kulit jeruk banyak dimanfaatkan untuk bahan membuat Eco Enzyme. Kulit jeruk yang digunakan dapat berasal dari semua jenis kulit jeruk seperti jeruk lokal, jeruk nipis, lemon, jeruk bali, jeruk purut, dll. Kulit buah jeruk menjadi andalan komposisi Eco Enzyme dikarenakan dapat memberi aroma wangi dan segar pada larutan serta kaya akan Vitamin C. Banyak penelitian yang mengemukakan bahwa buah jeruk sebagai sumber yang baik beberapa bahan kimia alami prenyloxycoumarins seperti auraptene, bergamottin, imperatorin, heraclenin, oxypeucedanin, dan lainnya. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat Eco Enzyme dari kulit jeruk ini hanya membutuhkan 3 (tiga) bahan yaitu kulit jeruk, gula (selain gula pasir putih), dan air (volume maksimal 60% volume wadah) dengan perbandingan 3:1:10. Langkah pembuatan Eco Enzyme kulit jeruk sebagai berikut :
Enzyme sendiri adalah protein yang bertindak sebagai katalis biologis. Enzyme membantu memecah sampah organik seperti sisa makanan, menjadi molekul yang lebih kecil dan tidak terlalu berbahaya. Eco enzyme umumnya banyak digunakan sebagai disinfektan dan pembersih, namun juga memiliki beberapa kegunaan lain dan dapat digunakan di berbagai industri untuk berbagai aktivitas seperti pengolahan air limbah, pengomposan dan bioremediasi untuk mengurangi polusi. Beberapa manfaat Eco Enzyme adalah sebagai berikut:
Penggunaan | Jumlah | Pengenceran(Enzyme:Air) | Aplikasi |
---|---|---|---|
Untuk mandi (mengobati kondisi kulit) | 50-100 cc | Konsentrat (tanpa air) | Ditambahkan di air mandi |
Mencuci dan melembutkan baju | 20-50 cc | Konsentrat (tanpa air) | Rendam dan cuci untuk membersihkan |
Menghindari sumbatan dan menjernihkan pembuangan toilet | 250 cc | Konsentrat (tanpa air) | Tuang dan bersihkan |
Purify air di dalam toilet | – | Konsentrat (tanpa air) | 2-3 kali/minggu |
Membersihkan noda atau jamur di sofa kulit | 20-50 cc | Konsentrat (tanpa air) | Semprot dan bersihkan setiap 2 minggu sekali |
Membersihkan dan menghilangkan bau (Karpet, sepatu, selimut) | 1/10,000 liter air | 1:10 – 50 | 1-2 kali/bulan |
Membersihkan dapur (permukaan berminyak) | Secukupnya | 1:10 – 50 | Rendam, diamkan, dan gosok |
Anti fungi | Secukupnya | 1:10 – 50 | Rendam, diamkan, dan gosok |
Untuk membersihkan kendang hewan | Secukupnya | 1:10 – 50 | Semprot dan bersihkan seperlunya |
Air Purify di AC | Secukupnya | 1:200 – 500 | Spray seperlunya |
Membersihkan wastafel | Secukupnya | 1:200 – 500 | Rendam, diamkan, dan gosok |
Membersihkan kulkas dan lemari | Secukupnya | 1:200 – 500 | Spray seperlunya |
Memandikan hewan peliharaan | Secukupnya | 1:200 – 500 | Saat memandikan |
Membersihkan dan menghilangkan bau pada baju | Agak basah | 1:500 – 1000 | Spray seperlunya |
Pembibitan dan penanaman (fertilizer) | Secukupnya | 1:1000 | Spray seperlunya |
Refrensi:
Vama, L., & Cherekar, M. N. (2020). Production, Extraction and Uses of Eco-Enzyme Using Citrus Fruit Waste: Wealth From Waste.
https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/
http://www.enzymesos.com/
https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/eco-enzyme/
Mitra Hijau Indonesia – Konsultan Lingkungan Hidup Surabaya