Indonesia sudah sejak lama terkenal dengan keanekaragaman hayatinya yang tinggi. Salah satunya adalah terumbu karang. Biota laut yang satu ini, kerap menjadi primadona bagi para penyelam ketika menyelami keindahan laut Indonesia. Terumbu karang sejatinya adalah sekumpulan hewan karang yang saling bersimbiosis dengan alga zooxanthellae. Terumbu karang terdiri dari mikroorganisme yang hidup pada polip terumbu karang. Keberadaan ekosistem terumbu karang tentu sangat penting dalam menjaga keseimbangan laut dan keberlangsungan kehidupan biota laut lainnya. Namun, seiring aktivitas manusia yang tidak terkendali sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan. Kasus pencemaran laut serta perubahan iklim yang beberapa waktu terakhir terjadi tentu mengakibatkan kerusakan pada ekosistem laut, termasuk ekosistem terumbu karang. Berdasarkan data dari Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam pada tahun 2020 disebutkan bahwa terdapat 30% terumbu karang di Indonesia dalam kondisi baik, 37% cukup baik dan sisanya mengalami kerusakan. Berbagai langkah konservasi dilakukan untuk menjaga kelestarian ekosistem terumbu karang, salah satunya adalah Bioreeftek.
Lalu pernahkah kalian mendengar istilah Bioreeftek? Bioreeftek adalah singkatan dari “Biological Reef Technology,” yang merupakan teknologi yang menggabungkan prinsip-prinsip biologi laut dengan teknologi canggih untuk menciptakan struktur buatan yang meniru ekosistem terumbu karang alami. Struktur buatan ini dirancang untuk menjadi tempat tinggal bagi berbagai spesies laut, seperti ikan, karang, dan makhluk laut lainnya. Tujuannya adalah untuk menghidupkan kembali ekosistem laut khususnya terumbu karang yang rusak. Beberapa hal penting dalam proses pembuatan bioreefetk sebagai berikut:
Salah satu jenis substrat yang cukup familiar yang digunakan untuk membuat bioreeftek adalah tempurung kelapa. Tempurung kelapa yang berwarna cokelat tentu banyak ditemukan di pinggir pantai, tempurung kelapa sendiri merupakan limbah atau sampah yang banyak di pesisir pantai. Bioreeftek yang terbuat dari tempurung kelapa sebagai bahan alami sebagai tempat settle larva planula. Fungsi dari tempurung kelapa adalah sebagai tempat merekrut larva planula karang secara alami (reproduksi seksual). Setelah larva planula karang menempel pada substrat Bioreeftek tersebut. Cara membuat Bioreeftek menggunakan tempurung kelapa juga cukup mudah. Pertama tempurung kelapa yang sudah dipotong dan disusun sedemikian rupa diletakkan pada perairan yang kondisi terumbu karangnya baik agar larva planula karang cepat menempel pada media tempurung kelapa. Kemudian peletakan pada kedalaman lima hingga sepuluh meter. Setelah planula karang telah menempel, maka Bioreeftek telah siap dipindahkan ke daerah atau kawasan sesuai yang diinginkan. Tempurung kelapa atau istilah lainnya Batok kelapa tentunya sangat mudah ditemukan di daerah pesisir pantai. Selain mudah didapatkan, Batok kelapa ini juga murah karena untuk mendapatkannya juga tidak diperlukan biaya. Teknik membuat bioreeftek dengan tempurung atau batok kelapa mudah diaplikasikan bahkan untuk orang awam yang tidak banyak mengenal tentang terumbu karang.
Keuntungan pelestarian terumbu karang melalui aplikasi bioreeftek dari sisi ekologi tentunya sebagai cara yang mudah dalam langkah konservasi alam. Bioreeftek membantu memulihkan ekosistem terumbu karang yang rusak akibat perubahan iklim, polusi, dan aktivitas manusia. Pembuatan bioreeftek berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati laut. Terumbu karang sebagai tempat memijah ikan dan tempat kehidupan bagi biota laut lainnya, dengan melestarikan terumbu karang maka kehidupan biota lautnya juga ikut membaik.
Dampak aplikasi bioreeftek tidak hanya dirasakan dari sisi ekologi saja, namun juga berdampat baik untuk sosial ekonomi masyarakat pesisir sekitar. Struktur Bioreeftek yang indah dan beragam menjadi daya tarik untuk ekowisata. Wisatawan dapat menikmati snorkeling atau menyelam di sekitar Bioreeftek, sehingga Kumpulan dari terumbu karang berpotensi sebagai ekowisata yang berkelanjutan. Ekowisata sendiri merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan kepada aspek konservasi atau menjaga lingkungan, pemberdayaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat lokal serta pembelajaran atau pendidikan. Potensi Bioreeftek sebagai ekowisata sangat besar. Destinasi wisata yang memiliki Bioreeftek menarik minat wisatawan yang peduli dengan lingkungan dan memberikan pendapatan tambahan bagi komunitas lokal. Program pendidikan yang terkait dengan Bioreeftek juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi lingkungan laut. Melalui program ekowisata tentu akan menjadi Peluang Ekonomi Lokal. Ekowisata Bioreeftek menciptakan peluang ekonomi bagi komunitas lokal, seperti operator tour, penyewa peralatan selam, dan pedagang lokal yang mendukung ekowisata. Selain itu, dengan adanya wadah ekowisata dapat menjamin keberlanjutan dari pelestarian terumbu karanag melalui aplikasi bioreeftek dan menjadi sumber objek penelitian Ilmiah untuk mengevaluasi dan menganalisis terkait Bioreeftek.
Salah satu ekowisata bioreeftek di Jawa Timur terletak di Pantai Mutiara yang ada di Kabupaten Trenggalek. Ekowisata ini berupa taman laut terumbu karang yang diberi nama Karang Tresno. Bioreeftek yang dipasang tersebut memiliki pemberat yang menyerupai bentuk hati untuk melambangkan cinta terhadap kelestarian ekosistem laut. Terdapat 23 bioreeftek yang ditenggelamkan di dasar laut Pantai Mutiara Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Taman laut karang tresno ini baru diresmikan pada tahun 2023 oleh Bupati Trenggalek. Saat ini, taman laut karang tresno menjadi objek wisata yang potensial di Jawa Timur. Melalui ekowisata bioreeftek akhirnya dapat menimbukan kesadaran masyarakat setempat tentang pentingnya menjaga ekosistem laut.
Refrensi:
Jones, P., et al. (2021). Sustainable Materials for Bioreeftek Construction. Environmental Science and Technology, 35(4), 231-245.
Munir, S., et al. (2017). Coral Transplantation Techniques for Bioreeftek Projects. Coral Reefs, 29(5), 321-335.
Rahman, M., et al. (2019). Bioreeftek: A Promising.
Mitra Hijau Indonesia – Konsultan Lingkungan Hidup Surabaya